Sering sekali kita mendengar kalimat yang mengatakan bahwa “kurang jangan, lebih boleh” atau “lebih
banyak, lebih baik”. Tetapi rupanya hal ini tidak berlaku untuk urusan makan. “Eat Less, Live Longer” – “Makan lebih sedikit, hidup lebih panjang”, kira-kira demikianlah kurang lebih bunyi kesimpulan dari penelitian tentang asupan kalori.

Para peneliti University of Wisconsin menemukan bahwa pembatasan asupan kalori pada monyet-monyet yang mereka teliti, ternyata menurunkan angka kematian yang terkait dengan penuaan. Monyet-monyet yang asupan kalorinya dibatasi juga mengalami penurunan risiko diabetes, penyakit kardiovaskular, kanker, dan kerusakan otak. (baca penelitiannya di sini)

Tikus bisa hidup lebih panjang jika asupan kalorinya dibatasi

Tikus bisa hidup lebih panjang jika asupan kalorinya dibatasi

Monyet yang asupan kalorinya dibatasi, tampak lebih muda dibandingkan yang asupan kalorinya lebih banyak

Monyet yang asupan kalorinya dibatasi, tampak lebih muda dibandingkan yang asupan kalorinya lebih banyak

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ada penelitian lain dari beberapa institusi gabungan Cina dan Amerika yang membahas tentang pembatasan asupan kalori pada tikus. Hasilnya: terjadi perubahan yang signifikan pada bakteri-bakteri di saluran pencernaan tikus yang asupan kalorinya dibatasi. Jumlah bakteri baik yang berada di saluran pencernaan tikus, ternyata meningkat drastis dengan membatasi asupan kalori. Perubahan ini diyakini menurunkan risiko berbagai penyakit sehingga tikus berumur lebih panjang. (baca penelitiannya di sini)

Walaupun masih ada pro dan kontra tentang hasil penelitian tersebut, terutama pada isu apakah hasil penelitian ini bisa diaplikasikan pada manusia, beberapa ahli seperti Dr. Margo Adler (evolutionary biologist) dan Sanjay Gupta, MD (chief medical correspondent CNN – neurosurgeon) percaya bahwa asupan kalori memang perlu dibatasi tetapi tidak boleh sampai terjadi malnutrisi (kekurangan gizi).

Tips praktis dari PelatihanNSE.com untuk EAT LESS, LIVE LONGER:

Gagasan dasar dari Eat Less, Live Longer adalah membatasi asupan kalori tanpa harus mengorbankan nutrisi, maka yang bisa dilakukan secara praktis adalah

  1. Kurangi nasi, tambahkan sayur dan buah; sederhana saja, dengan memperbanyak asupan sayur dan buah, tentu kita bisa menjaga asupan mineral dan vitamin tetap terjaga walaupun mengurangi nasi serta karbohidrat lainnya. Ganti cemilan seperti roti atau kue dengan buah.
  2. Minum air putih; cobalah minum air kira-kira 30-60 menit sebelum makan. Air akan membantu kita merasa lebih kenyang dan asupan kalori akan terbatasi dengan sendirinya.
  3. Jaga kenyamanan diri; ini khas dari PelatihanNSE.com, yaitu lakukan dengan memperhatikan kenyamanan diri. Bila merasa pusing atau mungkin gamang karena kekurangan glukosa dalam darah, maka Anda sudah terlalu ekstrim. Mengurangi kalori biasanya akan berdampak pada tubuh yang merasa lebih ringan dan pikiran yang lebih jernih, tetapi bila terlalu ekstrim, hasilnya adalah pusing atau gamang karena tubuh kekurangan glukosa (gula).

Nah, walaupun manfaat medis dari membatasi asupan kalori masih diperdebatkan, tetapi tidak ada salahnya jika kita membatasi asupan kalori karena setidaknya dengan demikian kita bisa menjaga berat badan dan otomatis menurunkan risiko berbagai penyakit degeneratif.

Selamat mencoba!

Salam Pemberdayaan Diri!

 

Open

Informasi & Konsultasi (Phone) 021-75915813