Materi ini merupakan pengenalan untuk Workshop “The Power of Compassion: Solusi Cinta Kasih untuk Harmoni Keluarga” yang akan diadakan oleh Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang.
Kamis/10 Oktober 2013 pukul 08.30 – 11.00 WIB
Gd. Prof. Soedarto, SH. – Kampus Undip Tembalang
CP: Zenit (0813-2857-8705) dan Fak. Psikologi (024-7460051)
INVESTASI : IDR 150.000
Workshop “The Power of Compassion” mungkin merupakan workshop pertama dan satu-satunya di Indonesia yang membahas spesifik tentang Compassion – atau diterjemahkan sebagai “Kasih” oleh Anand Krishna – sebagai solusi untuk harmoni keluarga, sebagai solusi bagi berbagai konflik.
Penelitian Barat tentang Compassion
Pada sekitar tahun 1992, lahirlah sebuah disiplin ilmu baru dalam bidang neuroscience, cabang ilmu yang mempelajari sistem syaraf. Cabang ilmu tersebut bernama social neuroscience, yang lahir untuk mempelajari hubungan antara sistem biologis manusia dengan perilaku dan interaksi sosialnya. Social neuroscience berusaha memahami pertanyaan “mengapa” dalam berbagai tindakan manusia.
Dalam salah satu ceramahnya di tahun 2007, Daniel Goleman, Ph.D – pencetus ide tentang Emotional Intelligence atau Emotion Quotient – mengungkap salah satu penemuan dalam social neuroscience yang sangat penting tentang otak manusia. Penelitian tersebut berhasil membuktikan bahwa empati, kasih-sayang adalah sifat yang inheren, ada dalam otak manusia. Manusia ditakdirkan untuk hidup dengan Cinta Kasih!
Trend di Dunia Barat: Mempraktekkan Cinta Kasih dari Kampus hingga Korporat
Fakta-fakta dari penelitian yang disebutkan di atas serta berbagai penemuan lain, membuat para ilmuwan Barat terkejut. Ada beberapa pandangan yang perlu dievaluasi kembali.
Contohnya adalah pandangan bahwa manusia adalah makhluk licik, yang mementingkan dirinya sendiri, yang bisa berbuat kejahatan demi keuntungan dirinya sendiri.
Saatnya, Memulai dari Diri Sendiri
Pertanyaan besar yang harus ditanyakan pada diri kita sendiri, adalah sudahkah kita mengembangkan Compassion, mengembangkan Cinta Kasih dalam diri? Sudahkah kita memanfaatkan anugerah yang diberikan Tuhan kepada kita?
Di saat Dunia Barat baru mulai menyadari dan belajar dari Timur tentang Cinta Kasih, apakah yang akan kita lakukan? Apakah kita juga sudah bisa menggunakan kekuatan Cinta Kasih sebagai solusi dari konflik, sebagai solusi untuk harmoni keluarga?
Salah satu penelitian terbaru di bidang social neuroscience yang menghabiskan dana hingga 2,5 juta USD, membuktikan bahwa walaupun cinta kasih adalah sesuatu yang alami dalam diri manusia, dibutuhkan metode untuk mengembangkannya. Tidak serta merta akan mewujud dalam keseharian seseorang.
Penelitian lain tentang psikopat dan sosiopat, mempertegas hal tersebut. Daniel Goleman menceritakan tentang seorang pembunuh berantai, yang ternyata sanggup untuk membunuh, karena ia memilih untuk “mematikan” bagian otaknya yang berhubungan dengan Cinta Kasih.
Lantas, bagaimana metode mengembangkan Cinta Kasih dalam diri?
Workshop “The Power of Compassion: Solusi Cinta Kasih untuk Harmoni Keluarga” yang akan diadakan oleh Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang pada Kamis/10 Oktober 2013 pukul 08.30 – 11.00 WIB merupakan upaya dari Neo Self Empowerment untuk berbagi metode yang berasal dari tradisi spiritual berumur ribuan tahun, dan dikemas dalam bentuk modern, sebagai salah satu cara mengembangkan Cinta Kasih dan menggunakannya sebagai solusi untuk mencapai harmoni.
Datang dan rasakan dahsyatnya Energi Cinta Kasih!
Salam Pemberdayaan Diri!
Empower Your SELF NOW!
Haryadi
Manager NEO SELF EMPOWERMENT
Recent Comments