Artikel ini ditulis pada hari Minggu, 7 Juli 2013, di saat Nelson Mandela – ikon dunia untuk perlawanan terhadap rasialisme – sedang dalam kondisi kritis di ruang perawatan salah satu rumah sakit di Afrika Selatan. Saya bertanya pada diri sendiri: Apa yang begitu spesial dari seorang Nelson Mandela? Apa yang menyebabkan dia begitu terkenal dan dihormati seluruh dunia?

Saat saya mencoba membuka Wikipedia untuk mengetahui lebih detail tentang Nelson Mandela, kurang lebih inilah beberapa poin menarik yang saya dapatkan dari http://en.wikipedia.org/wiki/Nelson_mandela

Kita semua tentunya sudah tahu bahwa Nelson Mandela adalah pejuang anti apartheid dari Afrika Selatan yang kemudian sempat menjabat sebagai Presiden Afrika Selatan serta telah banyak mendapatkan penghargaan atas jasa-jasanya. Tetapi mungkin poin-poin berikut ini akan sangat menarik.

  • Mandela served 27 years in prison…  [Mandela menjalani 27 tahun hukuman penjara…]
  • Mandela personally met with senior figures of the apartheid regime… he announced that “courageous people do not fear forgiving, for the sake of peace”. [Mandela secara pribadi bertemu dengan tokoh-tokoh senior rezim apartheid… ia berkata bahwa “para pemberani tidak takut untuk memaafkan, demi perdamaian”.]

Inilah yang sangat menarik bagi saya. Mandela menghabiskan 27 tahun di dalam penjara karena aktivitasnya menentang rezim apartheid. 27 tahun bukan masa yang singkat! Di dalam penjara tersebut, Mandela harus menjalani kerja paksa, bahkan dilarang menghadiri pemakaman ibunya meninggal dan anak pertamanya. Berat membayangkan 27 tahun dalam penjara dengan segala tragedi dalam hidup Mandela. Tetapi yang luar biasa, di dalam penjara tersebut, Mandela mengisinya dengan kegiatan kuliah hukum jarak jauh dan mengadakan kelas-kelas kuliah dan debat bagi para napi. Dan lebih luar biasa lagi adalah saat dia telah menjadi presiden Afrika Selatan, Mandela menemui para petinggi rezim apartheid dan memaafkan mereka.

  • Considered friendly and welcoming, Mandela exhibited a “relaxed charm” when talking to others, including his opponents. [Dianggap bersahabat dan ramah, Mandela memperlihatkan “karisma menenangkan” ketika berbicara dengan orang lain, termasuk kepada lawan-lawannya.]
  •  Although often befriending millionaires and dignitaries, he enjoyed talking with their staff when at official functions.[Walaupun sering berteman dengan para milyarder dan tokoh penting, ia menikmati berbicara dengan staf-staf mereka dalam acara-acara resmi.]
  • … he was known for looking for the best in everyone, even defending political opponents to his allies, though some thought him too trusting of others. [ia dikenal sebagai orang yang selalu melihat sisi terbaik dari seseorang, bahkan sampai membela lawan politiknya di hadapan sekutunya sendiri, meskipun beberapa menganggap ia terlalu percaya orang lain.]

Mandela begitu manusiawi!

Kemanusiaan Mandela yang mampu memaafkan, berkomunikasi dengan menenangkan, senantiasa melihat sisi terbaik dari seseorang serta mampu melewatkan 27 tahun penjara tanpa kehilangan kewarasan dan semangatnya adalah kualitas yang patut ditiru. Saya menjadi lebih paham lagi, mengapa Pak Anand Krishna – pencipta program-program NSE – menciptakan modul EMOTION CULTURING untuk mengelola emosi; modul VOICE CULTURING untuk mengelola kemarahan dan suara; serta modul SIGHT CULTURING untuk mengelola cara pandang dan menumbuhkan kasih serta memulai pemaafan. Sungguh modul-modul yang luar biasa bila kita ingin dapat menjadi seorang Mandela!

Mandela juga mengingatkan kita untuk bangga sebagai orang Indonesia!

….one of Mandela’s trademarks was his use of Batik shirts…

Doa kita untuk Nelson Mandela dan  para pejuang kemanusiaan lain di seluruh dunia!

 

Salam Pemberdayaan Diri!

Empower Your SELF NOW!

 

Haryadi

Manager NEO SELF EMPOWERMENT

Open

Informasi & Konsultasi (Phone) 021-75915813