Catatan:

Artikel ini merupakan bahan siaran untuk Radio Green FM Jakarta pada Jumat, 16 Mei 2014 dan Jumat, 30 Mei 2014. Artikel ini merupakan opini dari pengalaman empirik dari penulis, dan bukan sebagai pengganti konsultasi dengan dokter, psikiater, psikolog, atau terapis. Untuk kebutuhan konsultasi, metode, workshop, dan seminar tentang “Meditasi untuk Manajemen Stress”, silakan hubungi 0819-1047-3460.

Stress: Bagian Tak Terpisahkan dari Kehidupan Manusia

StressMari kita menganalisa diri kita sendiri:

  1. Pernahkah kita mengalami migrain atau sakit kepala?
  2. Pernahkah kita mengalami masalah pencernaan seperti maag?
  3. Pernahkah kita merasa pundak dan daerah sekitar leher begitu pegal?
  4. Pernahkah kita mengalami masalah tidur?
  5. Pernahkah kita mengalami sindrom “malas hari senin”?
  6. Apakah kita frustasi dengan macet?

Jika salah satunya dijawab dengan ya, maka itu adalah gejala stress. Namun, tidak perlu kuatir karena stress adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Stress dapat bermula dari alarm yang mengagetkan saat bangun tidur, macet di jalan, klakson mobil, tekanan kerja di kantor, tuntutan beban hidup yang semakin tinggi, berita yang tidak menyenangkan di televisi, sampai mungkin konflik di rumah tangga. Apapun bisa menjadi sumber stress.

Namun, di balik fenomena stress yang tampaknya sepele dan merupakan hal yang lumrah dialami oleh setiap orang, terdapat dampak yang berbahaya!
Berikut adalah pendapat dari berbagai ahli terkait tentang stress:

  1. Stress adalah Penyebab 70-95% Penyakit

American Academy of Family Physicians menyebutkan bahwa 75-90% penyakit disebabkan oleh masalah-masalah yang terkait dengan stres!

  1. Stress Dapat Menciutkan Otak!

Dr. Rajita Sinha, profesor psikiatri dan neurobiologi Yale University School of Medicine, mengungkapkan bahwa stres dapat menciutkan bagian otak yang mengatur emosi dan metabolisme!

  1. Stress Menurunkan Efisiensi!

Rick DeMont, kepala pelatih tim renang di Universitas of Arizona dan mantan perenang olimpiade mengingatkan kita bahwa ketegangan dapat memperlambat dan menurunkan efisiensi!

  1. Stress Dapat Merusak Gen!

Dr. Shigeo Haruyama, pakar kesehatan pencernaan, memperingatkan bahwa stres bisa memicu kerusakan gen dan penuaan dini.

 

Meditasi untuk Manajemen Stress

Meditasi“Anda anda tidak dapat menghindari ketegangan dan tidak usah menghindarinya. Bagaimana mengolah diri Anda, bagaimana menggunakan ketegangan, kegelisahan Anda secara efektif – itu yang dibutuhkan. ” ~ Anand Krishna (lahir 1956), Humanis, Aktivis Spiritual, Penulis 150+ buku

Belakangan ini, adalah Google, melalui divisi khususnya, Search Inside Yourself, menggunakan teknik-teknik meditasi sebagai metode pemberdayaan diri untuk mengelola stress bagi setiap pegawainya. Hasilnya: Kesuksesan Google!

Tidak ketinggalan, majalah TIME pun membahas tentang meditasi dan berbagai efek positifnya, seperti:

  1. Rileksasi

National Insitutes of Health, badan kesehatan Amerika Serikat, menyatakan bahwa meditasi dapat meredakan ketegangan dan meningkatkan relaksasi.

  1. Awet Muda

Penelitian dari Tonya Jacobs dari University of California-Davis membuktikan secara empiris bahwa meditasi bisa membuat manusia menjadi awet muda karena meditasi menghasilkan enzim telomerase yang mampu menghambat penuaan sel!

  1. Meningkatkan Kemampuan Otak

Para peneliti di University of North Carolina berhasil membuktikan bahwa murid-murid yang rutin bermeditasi, memiliki kemampuan kognitif dan konsentrasi yang lebih baik!

  1. Meningkatkan Kesehatan Kardiovaskular

Robert Schenider, seorang profesor di Maharishi University of Management, menyimpulkan bahwa terjadi penurunan risiko serangan jantung dan stroke sebesar 48% pada para peserta meditasi!

  1. Memperbaiki Gen

Dr. Herbert Benson dari Harvard Medical School menemukan fakta bahwa meditasi efektif untuk memperbaiki gen

  1. Meningkatkan Kualitas Tidur

Tim peneliti yang dipimpin oleh Bruce F. O’Hara, profesor biologi di University of Kentucky, menemukan bahwa kebutuhan waktu tidur para meditator lebih pendek daripada non-meditator. Apa rahasianya? Dr. Mladen Golubic, direktur medis di Center for Lifestyle Medicine di Cleveland Clinic menjawab karena, “meditator memiliki mood yang lebih baik, lebih berenergi, dan kualitas tidurnya lebih baik.”

Ada berbagai teknik meditasi yang dapat digunakan untuk membantu manajemen stress seperti:

  1. Teknik nafas
  2. Rileksasi kilat
  3. Getaran Suara
  4. Membuang beban mental-emosional
  5. Mengembangkan kasih
  6. Mengembangkan intuisi
  7. Memperhatikan nafas/pikiran

Untuk kebutuhan konsultasi, metode, workshop, dan seminar tentang “Meditasi untuk Manajemen Stress”, silakan hubungi 0819-1047-3460 atau klik di sini

Open

Informasi & Konsultasi (Phone) 021-75915813